MENGENAL TRANSISTOR
TRANSISTOR
(Sumber gambar : https://www.google.co.id/search?q=transistor&safe=strict&source & https://www.google.co.id/search?q=transistor&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved)
Transistor merupakan komponen yang terbuat Dari material tipe P dan material tipe N yang disusun bertumpuk NPN dan PNP salah satu ujungnya difungsikan sebagai collector, ujung lainya difungsikan sebagai emitter dan bagian tengah disebut base. Pada transistor jenis NPN maka material tipe N berfungsi sebagai collector dan emitternya, sedang material P sebagai base nya.
CARA KERJA :
Apabila transistor dihubungkan dengan catu daya, pada bagian base dihubungkan dengan voltase positif yang kecil, maka emitter akan ter-charged secara negatif dan collector Ter-charged positif, elektron akan tertarik dari emitter menuju base dan dari base menuju collector sehingga transistor akan berada pada posisi ON.
Komponen Yang Termasuk TRANSISTOR :
- PHOTO TRANSISTOR
Photo transistor adalah transistor bipolar NPN dengan sambungan collector-base PN yang peka cahaya, apabila sambungan tersebut dikenai cahaya dengan melalui lensa maka timbul aliran arus kontrol yang menghidupkan transistor / ON. Arus base yang dihasilkan berbanding langsung dengan intensitas cahaya.
Photo transistor dirancang khusus untuk aplikasi pendeteksian cahaya sehingga memiliki wilayah basis dan colektor yang lebih besar dibanding dengan transistor normal Umumnya. Bahan dasar photo transistor pada awalnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon dan germanium yang membentuk struktur Homo-Junction. Namun seiring dengan perkembangannya, photo transistor saat ini lebih banyak menggunakan bahan semikonduktor seperti galium arsenide yang tergolong dalam kelompok semikonduktor III-V sehingga membentuk struktur Hetero-Junction yang memberikan efisiensi konversi lebih tinggi. Yang dimaksud dengan Hetero-Junction atau heterostructure adalah struktur yang menggunakan bahan yang berbeda pada kedua sisi persimpangan PN.
Kelebihan Photo Transistor :
- Menghasilkan arus yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan photo diode.
- Memiliki respon yang cepat dan mampu menghasilkan output yang hampir mendekati instan.
Kekurangan Photo Transistor :
- Terbuat dari silikon tidak dapat menangani tegangan yang melebihi 1000 Volt
- Sangat rentan terhadap lonjakan listrik yang mendadak (Electric Surge). Photo transistor tidak memungkin elektron bergerak sebebas perangkat lainnya
(Contoh: tabung elektron).
2. FIELD-EFFECT TRANSISTOR (FET)
Sumber gambar : https://www.google.co.id/search?q=fet&safe=strict&source
Transistor Efek Medan (FET) Praktis tidak menggunakan arus sebagai input base, sebagai pengganti aliran arus output dikendalikan oleh perubahan medan listrik yang dibangkitkan melalui aplikasi tegangan. FET memiliki tiga hubungan yaitu sumber, gerbang, dan drain, transistor ini dirancang untuk menghasilkan kecepatan switching yang rendah dan daya penggerak bang besar.
Kelebihan FET (Field Effect Transistor)
- Hambatan Dalam Input
Sangat Besar, Yaitu Sekitar ~ 106 Ω Untuk JFET (Junction FET) Dan ~ 108 Ω
Untuk MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET)
- Noisenya Kecil, Karena
Karena Pembawa Muatan Pada FET Tidak Melewati Hubungan P-N Sama Sekali.
- Densitas FET sangat tinggi sehingga dapat dibentuk rangkaian integrasi lebih padat
- Lebih stabil terhadap suhu
Kekurangan
FET (Field Effect Transistor) :
- Kecepatan switchingnya lebih rendah/lambat
- Tidak mampu menanggani daya besar, walaupun saat ini sudah ada FET yang mampu bekerja untuk daya besar.
Transistor Efek Medan dibagi menjadi dua yakni :
- JUNCTION FIELD EFFECT
TRANSISTOR (JFET)
- METAL OXIDE
SEMICONDUCTOR FIELD EFFECT TRANSISTOR (MOSFET)
Komentar
Posting Komentar